#XevenovicaFacts Edisi Liga Smansa

Walaupun Xevenovica udah gak main di Liga Smansa lagi,fakta-fakta
unik seputar pertandingan akan selalu ada.Kalo mau nambahin,tambahin
aja.Langsung masukin ke post ini.Siapapun boleh nambahin facts.
Beberapa #XevenovicaFacts edisi Liga Smansa

1.Titik lemahnya Robin : Coba aja lo teriak-teriak 'Ta!',niscaya
Robin akan mulai cengengesan dan mulai kedistract pikirannya.
2.Adhita,pemain bernomer punggung 8 kita,pernah ngegombalin
sesosok perempuan X-1 bernama H***** (nama disensor demi keselamatan
korban).Adhita kita sudah besar :')
3.Fahmi sering terlihat pake kaos kaki bola warna kuning.
Kenapa? Karena dia ingin menyaingi Arlanda Express.Warna kuning juga
melambangkan keselamatan,kecepatan,kenyamanan,ketepatan.
4.Fahmi dan Danang pernah tanding make celana olahraga Kintan Az dan Tisha,
plus jerseynya Malik dan Hilman.
5.Adhita pernah sok dramatis gitu pas jatoh.Dengan teriakan
'Aaaaaa' dan intonasi yang memelas.Tapi tetep aja wasitnya gak ngasih
tendangan bebas atau apalah.Yaah gak mempan -_-
6.Di suatu pertandingan,Jabbar pernah jatoh dengan posisi mengenaskan.
Punggung duluan yang jatoh.Gak cuma sekali lho..
7.Jargon Xevenovica : 'Xevenovicaaa,Uyee!' 'Xevenovicaaaa,Bismillah!'
8.Sebelum tanding,Xevenovica punya ritual berdoa dengan awalan
'Sebelum kita menang....'
9.Gol terkece selama pertandingan : Pas lawan XI IA 2,beberapa detik
setelah peluit dibunyikan pas babak kedua,Adhita udah ngegolin ke gawang lawan!
10.Pertandingan yang gak disangka-sangka bisa menang : Pas lawan XII IS 1.
11. Mata seorang Abdi Robintang Limbong berkaca-kaca ketika Xevenovica berdoa dan meneriakkan jargon 'Uyeeee..."
12. Yose menawarkan minum ke Jabbar, dan Jabbar tak menghiraukannya dan terus berlari.
13. Danang masuk lapangan menggantikan salah satu pemain Xevenovica, 5 detik sebelu pluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.
14. Setelah liga smansa, Fahmi meninggalkan kaos putih Diadora-nya diatas loker. 2 minggu kemudian, ia menemukannya dalam keadaan berlumut dan basah.
15. Jabbar menangis tersedu-sedu ketika menyadari bahwa Xevenovica telah kalah melawan XI IPA 2.