Xevenovica....
Ketika pertama kali masuk kelas ini rasanya tuh sepi, suram, bahkan kelas ini seakan-akan rapuh...
Rapuh?? Ya.. Seperti kata Sheila,
Faktanya, kami berada di peringkat terbawah saat Smansa mengadakan rangkaian perlombaan yang menekankan pada kekompakan kelas..."Serapuh kelopak sang mawar, yang disapa badai... Berselimutkan gontai... Saat aku, menahan sendiri... Diterpa.. dan luka oleh senja..." _Hingga Ujung Waktu_
Disini kami kalah.. ya, kami pulang membawa kekalahan...
Seperti kata Sheila,
"Aku pulang... Tanpa dendam... Kuterima... Kekalahanku..." _Berhenti Berharap_Hal ini pun hanya membuat keadaan semakin memburuk...
Kepercayaan terhadap kelas kami sendiri pun perlahan hilang...
Ini semua menggambarkan kondisi kelas kami yang seakan-akan terdampar dan tersudut menunggu mati...
Seperti kata Sheila,
"Aku tak percaya lagi... Dengan apa yang kau beri... Aku terdampar disini... Tersudut menunggu mati..." _Berhenti Berharap_Namun Xevenovica tidak tamat sampai disini...
Justru ini adalah pelajaran berharga bagi kami...
Ya.. Pelajaran yang diajarkan oleh Xevenovica itu sendiri...
Seperti kata Sheila,
"Kau ajarkan aku bahagia, kau ajarkan aku derita... Kau tunjukkan aku bahagia, kau tunjukkan aku derita... Kau berikan aku bahagia, kau berikan aku derita..." _Berhenti Berharap_Luar biasa bukan? Bagaikan luka yang telah terobati...
Ini semua malah membuat kami menjadi lebih kuat...
Kami pun semakin kompak, baik di dunia maya maupun di dunia nyata...
Seakan-akan ini semua menjadi sebuah pijakan, yang membuat kami dapat melompat lebih tinggi...
Seperti kata Sheila,
"Seperti pedih yang telah kita bagi... Layaknya luka yang telah terobati... Bila kita jatuh nanti... Kita siap tuk melompat lebih tinggi..." _Melompat Lebih Tinggi_Hufft.. Hidup ini memang seperti roda. Ada saatnya kita berada di bawah, namun ada saatnya pula kita berada di atas. Dan bisa dibilang inilah masa-masa keemasan Xevenovica, disinilah kami semakin kompak dan semakin peduli satu sama lain, bahkan ketika melihat wajah anak-anak xevenovica, rasa pekat yang ada di kepala pun terasa hilang sudah...
Seperti kata Sheila,
"Semegah sang mawar dijaga... Matahari pagi, bermahkotakan embun... Saat engkau, ada disini... Dan pekat pun berakhir sudah..." _Hingga Ujung Waktu_Tak terasa, hari demi hari berganti...
Kebersamaan kami pun semakin memuncak...
Seakan-akan Xevenovica selalu mengiringi kami...
Mengiringi di setiap derap, dan lelap mimpi indah...
Seperti kata Sheila,
"Kami slalu bersamamu... Dalam derap.. Dalam lelap mimpi indah... Bersamamuu..." _Perhatikan Rani_Sampai klimaksnya pun hadir tepat di hari terakhir pertemuan kami...
Ketika nama Xevenovica disebutkan di panggung Gallery 35 Metamorf sebagai Juara I Penampilan Wajib Kelas...
Hmm, Rasanya?? Pasti kalian semua punya rasa yang berbeda-beda ketika mendengar kemenangan ini...
Tapi yang jelas apapun yang terjadi...
Menang ataupun kalah...
Itu semua takkan pernah kami sesali, bukan?? Kenapa??
Karena kami menjalani ini semua bersama kelas yang kami cintai...
Bersama Xevenovica...
Seperti kata Sheila,
"Apapun yang akan terjadi... Takkan pernah aku sesali... Bila menjalani semua denganmu... Bila menjalani semua denganmu... Aku, Takkan pernah menyesal..." _Takkan Pernah Menyesal_Sebuah perjalanan luar biasa, yang sama-sama telah kami lewati...
Xevenovica yang dulu hanya sebuah nama...
Kini berubah menjadi sebuah keluarga...
Ini semua menegaskan bahwa Xevenovica itu...
Seperti Kata Sheila,
"...Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki..."